JAR TEST

Jar test atau Flokulasi dalam bidang kimia adalah suatu proses di mana partikel-partikel koloid keluar dari suspensi menjadi endapan dalam bentuk flok atau serpihan, baik secara spontan maupun karena penambahan zat penjernih. Tindakannya berbeda dari pengendapan dalam hal, sebelum flokulasi, koloid hanya tersuspensi, dalam bentuk dispersi yang stabil, dalam cairan dan tidak benar-benar larut dalam larutan.

Koagulasi dan flokulasi merupakan proses penting dalam pengolahan air dengan koagulasi yang bertujuan untuk mendestabilisasi dan mengagregasi partikel melalui interaksi kimia antara koagulan dan koloid, dan flokulasi untuk mengendapkan partikel yang tidak stabil dengan menyebabkan agregasinya menjadi flok.

FLOKULASI

Flokulasi adalah proses lambat yang bergerak secara terus menerus selama partikelpartikel tersuspensi bercampur di dalam air, sehingga partikel akan menjadi lebih besar dan begerak menuju proses sedimentasi. Ide dasar dari flokulasi adalah untuk mengendapkan flok-flok dengan penambahan flokulan.

Flokulasi merupakan suatu kombinasi pencampuran dan pengadukan atau agitasi yang menghasilkan agregasi yang akan mengendap setelah penambahan flokulan. Flokulasi adalah proses fisika yang mana air yang terpolusi diaduk untuk meningkatkan tumbukan interpartikel yang memacu pembentukan partikel-partikel besar sehingga dalam waktu 1-2 jam partikel-partikel tersebut akan mengendap. Proses flokulasi dalam pengolahan air bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan flok-flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel-partikel yang telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan proses tarik-menarik dan membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah mengendap. Gradien kecepatan merupakan faktor penting dalam desain bak flokulasi. Jika nilai gradien terlalu besar maka gaya geser yang timbul akan mencegah pembentukan flok, sebaliknya jika nilai gradien terlalu rendah/tidak memadai maka proses penggabungan antar partikulat tidak akan terjadi dan flok besar serta mudah mengendap akan sulit dihasilkan. Untuk itu nilai gradien kecepatan proses flokulasi dianjurkan berkisar antara 90/detik hingga 30/detik.

KOAGULASI

Koagulasi adalah proses destabilisasi partikel koloid dengan cara penambahan senyawa kimia yang disebut koagulan. Koloid mempunyai ukuran tertentu sehingga gaya tarik menarik antara partikel lebih kecil daripada gaya tolak menolak akibat muatan listrik. Pada kondisi stabil ini, peggumpalan partikel tidak terjadi. Melalui proses koagulasi terjadi destabilisasi sehingga partikel-partikel koloid bersatu dan menjadi besar.

Tujuan:

Untuk mengetahui dosis koagulan yang tepat (optimum) untuk mengatasi kekeruhan pada air sampel. 

Alat dan Bahan:

  1. Pipet volume
  2. Beaker glass
  3. Magnetic stirrer
  4. Pipet tetes
  5. Kertas lakmus atau pH meter atau kertas universal
  6. Koagulan
  7. Flokulant
  8. Sampel limbah

Langkah Kerja:

  1. Siapkan alat dan bahan
  2. Mengambil sampel limbah
  3. Memasukkan air sampel ke beakerglass 500ml
  4. Melakukan pengecekan pH sebelum uji jartest
  5. Menambahkan larutan kapur 2% masing-masing 5ml kecuali pada control
  6. Memberi label
  7. Menambahkan larutan PAC
  8. Hidupkan mesin magnetic stirrer
  9. Matikan mesin magnetic stirrer
  10. Diamkan selama 5 menit
  11. Melakukan pengecekan pH setelah pengadukan
  1. Melakukan pengecekan kekeruhan
  2. Menghitung perbandingan dosis koagulan yang tepat
  3. Menghitung efektifitas perbaikan kekeruhan
  4. Bersihkan alat yang telah dipakai dan letakkan ke tempatnya