Limbah pertanian yang tidak termanfaatkan dapat mencemari lingkungan dan mengganggu estetika. Limbah pertanian dapat diubah menjadi arang dan karbon aktif yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pengendali cemaran bahan agrokimia (pestisida dan pupuk) dan logam berat di lahan pertanian melalui ameliorasi. Berbagai hasil pertanian dan limbah pertanian yang mengandung kadar selulosa tinggi dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan karbon aktif Bahan baku yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, limbah ataupun mineral yang mengandung karbon dapat digunakan sebagai bahan pembuatan karbon aktif, antara lain:kayu lunak, tulang, sekam, tongkol jagung, tempurung kelapa, dan sebagainya. Menurut Jankowska,

karbon aktif dapat dibuat dari biji buah-buahan, dan kulit kacang-kacangan.Sebagai tanaman pangan, ubi kayu merupakan sumber karbohidrat bagi sekitar 500 juta manusia di dunia. Sebagai sumber karbohidrat, ubi kayu merupakan penghasil kalori terbesar dibandingkan dengan tanaman lain. Di

Indonesia ubi kayu dijadikan makanan pokok 

nomor tiga setelah padi dan jagung [2]. Ubi kayu merupakan makanan yang dapat diolah untuk mendapatkan suatu hasil yang lebih dapat dirasakan manfaatnya, yaitu dengan cara mengolah ubi kayu menjadi tepung tapioka, tape, kripik dan sebagainya.Dalam pengolahannya menjadi bahan makanan manusia, kulit ubi kayu mengalami pengelupasan kulit terlebih dahulu. Dengan kata lain kulit luar ubi kayu merupakan limbah hasil pengolahan ubi kayu yang ternyata jumlahnya sangat besar. Tapi, Pemanfaatan kulit ubi kayu secara komersil masih relatif kecil. Hal ini disebabkan karena kulit ubi kayu mengandung 3-5 kali lebih banyak kadar asam sianida (HCN) dari ubinya yang sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Disamping itu, limbah kulit ubi kayu mempunyai sifat-sifat kotor, nilai gizinya rendah, kepadatannya rendah, serta kandungan abunya cukup tinggi.Salah satu cara untuk mengatasi limbah kulit ubi kayu tersebut adalah dengan membuatnya menjadi lebih berguna dan mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi, yaitu sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Kulit ubi kayu dapat dijadikan sebagai bahan baku karbon aktif karena mengandung selulosa yang tinggi dan karbon sebesar 59,31 dalam persen beratnya. Pembuatan karbon aktif dilakukan dengan menggunakan aktivator KCl dengan variasi suhu karbonisasi 300 0C, 450 0C dan 600 0C. Suhu karbonisasi merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menentukan kondisi karbonisasi yang sesuai, sehingga memungkinkan kita untuk memperoleh karbon aktif dengan kualitas yang bagus dan sesuai dengan standar yang telah di tentukan.

  1. METODOLOGI PENELITIAN

Alat 

Alat-alat yang digunakan adalah labu ukur, batang pengaduk, erlenmeyer, beaker glass, desikator, corong,  neraca analitik, spektrofotometer UV-VIS, magnetik stirer, oven.

Bahan

Iodida 5 gram 

Uji Kualitas Karbon Aktif

Rendemen (ASTM, 1979 dan SNI, 1995)Karbon aktif yang sudah diperoleh terlebih dahulu dibersihkan, kemudian ditimbang. Kadar Air (ASTM, 1971 dan SNI, 1995)Sebanyak 5 gram sampel yang telah dihaluskan ditempatkan dalam cawan, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 0C selama 3 jam hingga bobot konstan. Selanjutnya sampel didinginkan dalam eksikator selama 15 menit. Kemudian ditimbang beratnya.