Penentuan Suspended Solid
Sumber air yang paling sering digunakan adalah adalah sungai, namun sering kali kita temukan
beberapa sungai yang dapat digolongkan menjadi sungai yang kotor akibat beberapa faktor.
Faktor yang dapat menyebabkan rusaknya ekosistem sungai adalah limbah.
Sumber limbah tersebut dapat berasal dari aktivitas yang terjadi di sungai, maupun pembuangan
limbah dari industri-industri secara sembarangan. Limbah industri dapat berbahaya jika dibuang
ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga beresiko tinggi terhadap kerusakan ekosistem
sungai. Akhirnya pemerintah mengeluarkan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup No. 5
Tahun 2014 (Permen LH No. 5 Tahun 2014) yang mengatur tentang pengolahan limbah
industri.
Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, sehingga perairan yang
sudah tidak lagi berfungsi secara normal disebut sebagai perairan tercemar. Polusi atau
pencemaran air ini disebabkan oleh masuknya zat-zat asing ke dalam lingkungan, sebagai akibat
dari tindakan manusia yang merubah sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis lingkungannya.
Bahan-bahan pencemar air tersebut dapat digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu :
1. Patogenik (menyebabkan penyakit pada manusia)
2. Estetik (menyebabkan perubahan lingkungan yang tidak nyaman berdasarkan panca
indera
3. Ekomorpik (menyebabkan perubahan sifat-sifat fisika lingkungan)
Total Suspended Solid (TSS) atau bisa juga disebut dengan total padatan tersuspensi adalah
padatan yang tersuspensi di dalam air berupa bahan-bahan organik dan inorganik yang dapat
disaring dengan kertas millipore berpori-pori 0,45 µm.
Prinsip analisa TSS adalah :
Sampel yang telah dihomogenkan, disaring dengan menggunakan kertas saring yang telah
ditimbang. Residu yang tertahan pada kertas saring dikeringkan hingga mencapai berat konstan
pada suhu 105º C. Kenaikan berat kertas saring mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Jika
padatan tersuspensi menghambat kertas saring dan memperlambat penyaringan, diameter poripori kertas saring perlu diperbesar atau mengurangi volume sampel.
Material yang termasuk ke dalam TSS antara lain :
a. Bakteri
b. Jamur
c. Ganggang
d. Tanah liat
e. Lumpur
f. Sulfida
g. Logam oksida
Efek yang dapat terjadi jika nilai TSS suatu air terlalu tinggi adalah :
a. Mengubah keadaan air dari kondisi aerobik menjadi anaerobik
b. Menyebabkan bau terutama ketika musim panas
c. Suspended solid yang ada pada air akan membentuk lapisan di dasar dan di permukaan
air, sehingga dapat mencegah sinar matahari masuk ke dalam air dan oksigen yang ada di
udara sulit untuk larut dalam air
Materi yang tersuspensi mempunyai dampak buruk terhadap kualitas air karena mengurangi
penetrasi matahari ke dalam badan air. Kekeruhan air yang meningkat dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan bagi organisme produser.
Turbidity atau kekeruhan digunakan untuk menyatakan derajat kegelapan di dalam air yang
disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang. Kekeruhan biasanya terdiri dari partikel organik
maupun anorganik yang berasal dari DAS (Daerah Aliran Sungai) dan resuspensi sediment di
dasar danau.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penentuan TSS :
1. Air limbah
2. Neraca analitik
3. Kertas saring
4. Corong tunnel
5. Beaker glass 250 ml
6. Oven
7. Cawan porselen
Langkah kerja penentuan TSS air limbah :
1. Potong kertas saring sesuai dengan ukuran corong tunnel, lalu timbang kertas saring
2. Tuangkan 100 ml air limbah ke dalam corong tunnel yang telah diberi kertas saring
3. Ambil kertas saring yang terdapat endapan dari air limbah, lalu letakkan ke dalam cawan
porselen
4. Oven cawan porselen yang berisi kertas saring selama 1 jam dengan suhu 105ºC
5. Keluarkan cawan porselen dari oven, lalu letakkan ke dalam desikator agar suhu stabil
6. Timbang berat kertas saring yang telah di oven
7. Hitung jumlah Total Suspended Solid (TSS)
Rumus perhitungan :
Suspended Solid (ppm) = b – a / 100 × 1000000
Keterangan :
b : berat sampel dan kertas saring
a : berat kertas saring