Air merupakan bahan yang sangat vital yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh aktivitas kehidupan mahkluk hidup di bumi ini. Keseluruhan jumlah dari 40 juta mil kubik air yang berada di palnet bumi ini, baik yang di dalam atau di
permukaan ternyata hanya 0,5% atau 0,2 juta mil kubik yang secara langsung dapat digunakan.
Sisanya, yaitu 97% berbentuk air laut dan 2,5% berbentuk salju dan es abadi yang dalam keadaan cair baru dapat digunakan (Suriawiria, 2005).
CEK TINGKAT KEKERUHAN
Kualitas air minum yang baik sebenarnya bisa terlihat dengan mudah. Hal pertama untuk mengetahuinya hanya dengan melihat tingkat kekeruhan air. Jika air keruh, hampir dipastikan kualitas air buruk (2).
Kekeruhan air berpengaruh terhadap kualitas air minum karena menandakan terdapat sejumlah partikel dalam konsentrasi tinggi di air. Partikel-partikel tersebut bisa berupa material hasil sedimentasi, berbagai jenis polutan, hingga tanda keberadaan bakteri (3).
Tidak heran, air keruh memastikan kualitas air minum yang buruk. Bahkan, air keruh bisa membahayakan kesehatan manusia. Air seperti itu berpotensi mengandung patogen dan mikroba yang dapat memicu sejumlah penyakit.
Untuk itu, pastikan untuk meminum air yang jernih. Lagi pula, selain menjadi tanda kualitas air minum yang buruk, air yang keruh juga pasti akan menghilangkan selera minum.
LIHAT WARNA AIR
Kualitas air minum bisa pula terlihat dari warna air. Tentunya Anda disarankan untuk memilih air dengan warna yang tidak terlalu pekat.
Selama ini, air yang baik dipersepsikan sebagai air yang tidak berwarna sama sekali. Padahal, belum tentu. Air mineral berkualitas apik juga bisa mengandung warna tertentu (3). Warna mengindikasikan kandungan partikel yang ada di dalamnya. Bisa jadi kandungannya justru bermanfaat, sehingga kerap kali air mineral memiliki warna tertentu.
Namun, untuk memastikan kualitas air minum tetap baik, pilih air yang tidak berwarna kuat dan pekat. Meski ada warna lain yang menyertai, air harus tetap terlihat bening.
COBA CIUM BAUNYA
Langkah lain untuk menilai kualitas air minum ialah dengan mencoba mencium aromanya. Pastikan air tidak berbau. Aroma tidak sedap yang keluar bisa menjadi tanda air terkontaminasi beragam hal.
Untuk melakukan pengujian sangat mudah. Coba ambil satu gelas air. Lalu gerakkan tangan di atasnya sembari mencium baunya. Jika tercium ada bau mengganggu, besar kemungkinan air sudah tercemar (4).
Air tanah sering mengandung Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan, adanya kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air menyebabkan warna air berubah menjadi kuning-kecoklatan setelah beberapa saat kontak dengan udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kedalaman Sumur Bor dengan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional menggunakan uji statistik Chi-Square. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 sumur bor. Variabel bebas yang diteliti adalah kedalaman sumur bor. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk kedalaman sumur bor < 20 meter ada 12, sumur bor > 20 meter ada 21. Kadar Besi (Fe) tidak memenuhi syarat 3% dan Mangan (Mn) yang tidak memenuhi syarat 39%. Hasil uji Chi Square menunjukkan untuk kedalaman sumur bor dengan kadar Besi (Fe) p = 1 sedangkan untuk kedalaman sumur bor dengan kadar Mangan (Mn) p = 0,465 maka Ho diterima berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedalaman sumur bor dengan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Manado. Diharapkan agar masyarakat lebih memperhatikan kondisi air yang memenuhi syarat kesehatan.
peraturanAlat & bahan :
1. Gless beaker
2. Kertas lakmus
3. Sepektrometer
4. Tds & suhu
5. Sampel
Langkah – langkah kerja:
1 . homogenkan sampel terlebih dahulu
2. Tuang sampel kedalam 2 gless beaker 100ml
3. Beri lebel pada salah satu gless beaker :
– tanggal
– jenis sampel
– jumlah
4. Lalu simpan Sempel tersebut ditempatkan yang aman
5. Lalu cek sampel yang ada di Gless beaker satunya
6. Cek menggunakan turbidity menggunakan Sepektrometer
7. Setelah dicek menggunakan Sepektrometer cek menggunakan TDS
8. Cek suhu air ,bau ,warna
9. Cek pH menggunakan kereta lakmus
10. Sampel yang tadi disimpan cek setelah 24 jam lalu lakukan yang sama mengecek turbidity, pH, suhu ,tds , warna, bau.