Jenis-Jenis Flokulan pada Air Limbah
Flokulan secara kimiawi lebih dikenal sebagai polyacrylamide di buat dengan menggabungkan beberapa monomer yang berbeda.
Monomer adalah bahan dasar merupakan turunan dari minyak bumi dan dikonversikan menjadi acrylamide. Oleh karena bahan dasar dari flokulan ini adalah turunan dari minyak bumi maka harga flokulan sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak dunia.
Untuk mencapai kondisi flokulasi yang dibutuhkan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, seperti misalnya :
1. Waktu flokulasi,
2. Jumlah energi yang diberikan
3. Jumlah koagulan
4. Jenis dan jumlah koagulan/flokulan pembantu
5. Cara pemakaian koagulan/flokulan pembantu
6. Resirkulasi sebagian lumpur (jika memungkinkan)
Jenis Flokulan dalam proses flokulasi:
- Kopolimer dari akrilamida dan N,N−dimetil amino propilen akrilat
Sifat muatan elektrostatik : Ionik
Sifat : Kopolimer yang linier dan kationik kepadatan muatanelektrostatik tergantung dari status kopolomerisasi (n/m + n) dan pH,membentuk jarak yang sensitif terhadap hidrolisab. - Poli (Natriumakrilat)
Sifat muatan elektrostatik : Anionik
Sifat : Polimeryang paling penting anionik dan segmen linierdalam kopolimer dengan akril amida dan anionikc. - Poli akrilamida
Sifat muatan elektrostatik : Nonionogen
Sifat : Molekul yang sangat panjang dan linier yang dikenalsebagai flokulan pembantu yang ionogen.
Hubungan Jar Test dengan Unit Operasi dan Proses
Secara garis besar, mekanisme koagulasi dan flokulasi adalah :
1. Destabilisasi muatan negatip partikel oleh muatan positip dari koagulan
2. Tumbukan antar partikel
3. Adsorpsi
Contoh bahan kimia untuk pengolahan:
Koagulan (TawasAl/Fe, Al2(SO4)3, Poly Ammonium Chloride)
Flokulan (Kation Polimer Elektrolit dan Anion Polimer Elektrolit)
tujuan penambahan flokulan
Penambahan Flokulan bertujuan untuk mengikat gumpalan-gumpalan yang terbentuk akibat penambahan Koagulan (inti flok) sehingga gumpalan yang terbentuk lebih besar lagi dan dapat disaring. Penambahan Flokulan harus sesuai dengan dosis, apabila kurang maka penggumpalan partikel koloid tidak sempurna, sedangkan apabila ditambahkan berlebih akibatnya akan menambah kekeruhan pada air. Sehingga ada metode yang biasa digunakan untuk menentukan takaran atau dosis dari penggunaan Koagulan atau Flokulan yaitu dengan metode Jartest.