Pengertian:
Limbah detergen adalah limbah yang umum dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga.
Hampir seperempat limbah detergen dihasilkan dari aktivitas mencuci dalam sehari. Limbah
detergen termasuk jenis greywater atau limbah nonkakus, yang juga mencakup limbah
bekas mandi dan limbah dapur.
Limbah deterjen mengandung ABS ( Alkil Benzene Sulfonat ) serta fosfat yang cukup
tinggi. Bahan-bahan berbahaya tersebut menjadi penyumbang pencemaran air yang terjadi.
Pengolahan limbah adalah mekanisme menghilangkan zat pencemaran yang terlarut
didalam air melalui beberapa mekanisme. Secara umum hal ini bisa dilakukan dengan 3
cara, pengolahan fisik, pengolahan biologis dan pengolahan kimia.
TUJUAN :
-Menjernihan Air limbah bekas detergen dan sabun.
-Untuk mengetahui parameter awal dan akhir pada air limbah.
ALAT DAN BAHAN :
1. Sampel Air limbah 300ml
2. Botol Reagen
3. Erlemeyer
4. Wadah/Beaker glass
5. Kertas lakmus
6. Magnetik stirer
PROSEDUR :
1. Siapkan bahan berupa air limbah bekas detergen dan sabun 300ml
2. Cek Parameter Awal (PH, Warna, Bau, TSS, COD, BUD)
3. Pindahkan ke dalam wadah/Beaker glass
4. Pasangkan Magnetik stirer
5. Tambahkan SAV secukupnya (ph6=4tetes)
6. Tambahkan bubuk Adsorb secukupnya
7. Tunggu hingga homogen, lalu tambahkan Flokulan secukupnya (ph6=1tetes)
8. Kecilkan putaran stirer dan tunggu

9. Cek parameter akhir
10. Masukkan ke dalam botol reagen.
HASIL UJI :
No Parameter
PH Warna Bau TSS COD BUD
1. Awal 6 Keruh, Keabu abuan Bau detergen, dan
sabun

2. Akhir 7 Jernih Tidak Berbau
KESIMPULAN :
Dengan melakukan Penjernihan air limbah ini, dapat diketahui parameter awal dan akhir.
Serta fungsi dari bubuk Adsorb (untuk mengendapkan zat zat pengotor) dan Flokulan
(membuat 2 lapisan dimana gumpalan zat-zat pengotor di bawah) sehingga dapat membuat
air menjadi jernih

Informasi :

Telp : 031.3977660
WA : 0878 5092 5256
Email : info@waterpedia.co.id