Jar test atau uji jar merupakan metode standar yang
digunakan untuk menguji proses koagulasi Data yang didapat dengan melakukan jar test antara lain dosis optimum penambahan koagulan, lama pengendapan serta
volume endapan yang terbentuk.
Jar test yang dilakukan adalah untuk membandingkan kinerja koagulan yang digunakan untuk mendapatkan padatan yang tersuspensi yang terdapat pada air.Jar Test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis optimum dari koagulan yang digunakan dalam proses pengolahan air minum.
Jar test secara sederhana dapat sebagai suatu hal untuk mendapatkan proses yang optimal dengan penambahan sejumlah bahan kimia (koagulan dan flokulan) pada dosis tertentu dan kondisi tertentu.
Dari definisi tersebut, Jar Test selain digunakan untuk menentukan dosis bahan kimia yang paling tepat juga dapat digunakan untuk menentukan jenis bahan kimia yang paling tepat untuk proses koagulasi pada air.
Pada penelitian ini, peneliti mencoba merancang sebuah
desain eksperimen untuk meneliti efek dari beberapa parameter proses jar test. Penelitian ini perlu dilakukan
karena tidak ada standar yang baku dalam menentukan
putaran dan lama waktu pada proses koaguasi-flokulasi
dan pihak perusahaan perlu untuk mengevaluasi standar
operasional prosedur jar test pada kondisi eksisting.
Metode desain eksperimen yang akan digunakan dalam
Permasalahan lain yang muncul pada penelitian ini
adalah bahwa air yang diproduksi memiliki lebih dari satu
karakteristik kualitas yang harus diperhatikan dalam
pengambilan keputusan. Hal inilah yang melatarbelakangi
penulis untuk menggunakan sebuah pendekatan metode
multirespon dalam penelitian ini yaitu pendekatan PCR-
TOPSIS.
Apabila percobaan dilakukan secara tepat, informasi yang berguna akan diperoleh untuk membantu operator instalasi dalam mengoptimalkan proses koagulasi, flokulasi dan penjernihan. Jar Test memberikan data mengenai kondisi optimum untuk parameter-parameter proses seperti :
a. Dosis koagulan dan koagulan pembantu
b. Metode pembubuhan bahan kimia (pada atau dibawah permukaan air,
pembubuhan beberapa bahan kimia secara bersamaan atau berurutan).
c. Kecepatan larutan kimia. Waktu dan intensitas pengadukan cepat dan
pengadukan lambat (flokulasi)
d. Waktu penjernihan.
Hasil Jar Test dikatakan bagus apabila :
Flok yang terbentuk berukuran besar dan mudah mengendap
Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan kawanan dan kejadian cepat (hanya beberapa detik)
Endapan yang terbentuk rapat, berat dan tidak mudah pecah
Dosis bahan kimia yang digunakan kecil
Air hasil proses Jar Test jernih
Standar prosedur ( ideal ) untuk melakukan Jar test adalah dengan gagal Jar Test Kit. Yaitu suatu set perlengkapan yang memang khusus untuk melakukan Jar Test.
Perlengkapan standar Jar Test Kit biasanya berupa :
beberapa buah penggerak yang digerakkan oleh motor yang sama sehingga menghasilkan putaran dan kecepatan yang sama
Berhenti menonton
Gelas Gelas
Pelaksanaan Jar Tes dapat dilakukan agar diketahui kekeruhan akhir
pada penambahan kedua koagulan yang sesuai dengan baku mutu air
bersih yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun
2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi,
Alat – alat & bahan :
1. baker glass
2. Kertas lakmus
3. Pepet tetes
4. Magnetic stirrer
5. PAC
6. Flokulan
7. Kapur
Langkah kerja :
1. Homogenkan Sempel terlebih dahulu
2. Ambil sampel dan masukkan ke dalam beaker glass
3. Uji pH sampel menggunakan kereta lakmus
5. letakkan sampel di magnetix stirrer lalu Beri kapur dua sendok kecil
6. lalu beri cairan PAC 25 tetes menggunakan Pipet tetes sampai pH netral <7
7. Lalu beri flokulan agar Partikel mengendap disini saya beri 25 tetes.