Debit Air
Debit air digunakan sebagai penunjang kehidupan masyarakat dalam bentuk zat cair. Air memiliki peran terpenting dalam kebutuhan manusia. Debit air sangat erat hubungannya dengan waktu dan volume.
Debit air adalah ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang dapat ditampung dalam suatu tempat tiap satu satuan waktu.
Aliran air dapat dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti gerakan air tersebut memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik dalam pipa dan gerakannya beraturan akibat pengaruh gravitasi bumi.
Dalam hidrologi, debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai. Dengan pengertian lain, debit atau aliran sungai adalah kecepatan aliran air yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan m3/detik.
Debit air menggunakan satuan volume per waktu seperti ml/detik, liter/detik, m3/detik, liter/jam, m3/jam, dan berbagai satuan lainnya. Satuan debit sering digunakan dalam pengawasan daya tampung (kapasitas) air di sungai atau bendungan supaya air yang ada dapat dikontrol.
Konversi satuan debit air
Satuan volume
1 cc = 1 ml = 1 cm
1 mm3 = 0,001 m3
1 liter = 1 dm3
1000 ml = 1 liter
1 dm3 = 1000 cm3
Satuan waktu
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
1 jam = 3600 detik
Rumus debit air
D = V / t
Keterangan :
D = debit
V = volume
t = waktu
Debit aliran air dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air permukaan yang ada.
Faktor-faktor utama yang memengaruhi besarnya debit air yaitu :
1. Intensitas hujan
Curah hujan merupakan salah satu faktor utama yang memiliki komponen musiman yang dapat secara tepat memengaruhi debit air dan siklus tahunan dengan karakteristik musim hujan panjang (kemarau pendek) atau kemarau panjang (musim hujan pendek)
2. Penggundulan hutan
Fungsi utama hutan dalam hidrologi adalah sebagai penahan tanah yang mempunyai lereng tinggi, sehingga air hujan yang jatuh di daerah tersebut akan tertahan dan meresap ke dalam tanah untuk selanjutnya akan menjadi air tanah. Air tanah di daerah hulu merupakan cadangan air bagi sumber air sungai.
3. Pengalihan hutan menjadi lahan pertanian
Penurunan debit air dapat terjadi akibat erosi. Erosi adalah proses hilangnya atau terkikisnya tanah dari suatu tempat yang terbawa oleh air.
4. Intersepsi
Intersepsi adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi di atas permukaan tanah, tertahan beberapa saat untuk diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang bersangkutan. Proses intersepsi terjadi selama berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti. Pengelola daerah aliran sungai harus tetap memperhitungkan besarnya intersepsi karena jumlah air yang hilang sebagai air intersepsi dapat memengaruhi neraca air regional.
5. Evaporasi dan transpirasi
Melalui kedua proses ini dapat membuat air baru, karena kedua proses ini menguapkan air dari permukaan air, tanah, permukaan daun, dan cabang tanaman sehingga membentuk uap air di udara. Dengan adanya uap air di udara, maka akan terjadi hujan sehingga debit air di DAS akan bertambah juga.
Alat dan bahan yang digunakan untuk mengecek debit air :
1. Air (air di laboratorium, air di tempat wudhu, dan air kamar mandi)
2. Stopwatch (hp)
3. Beaker glass 250 ml
Langkah kerja :
1. Nyalakan air di masing-masing tempat dan juga nyalakan stopwatch
2. Isi beaker glass hingga penuh lalu matikan stopwatch
3. Hitung debit air